SABAR
Izhari Tazkia*)
Sabar adalah menahan diri dengan mempergunakan tuntunan agama dan akal serta menghindarkan diri dari apa saja yang tidak sesuai dengan keduanya. Jadi sabar adalah suatu kekuatan yang positif dan mendorong jiwa manusia untuk melaksanakan kewajiban dan kekuatan preventif yang dapat menahan seseorang dari berbuat kejahatan.
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali menegaskan: “sabar ialah tetap tegaknya dorongan agama berhadapan dengan dorongan hawa nafsu. Dorongan agama ialah hidayah Allah kepada manusia. Sabar yaitu sifat yang membedakan manusia dengan hewan dalam hal menundukkan hawa nafsu. Sedang dorongan hawa nafsu ialah tuntunan syahwat dan keinginan yang minta dilaksanakan.
Sabar adalah cobaan atau ujian Allah kepada hambanya untuk mengetahui kadar keimanan hambanya dan Allah menyampaikan kabar gembira bagi orang –orang yang bersabar, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”,
Juga, Firman Allah SWT dalam surah Muhammad ayat 31:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu”.
Kebanyakan orang menduga bahwa sabar berarti merendahkan diri dan menyerah kepada keadaan, membiarkan diri hanyut dalam situasi dan kondisi, atau menghentikan usaha tanpa ikhtiar mencari jalan keluar yang baik tanpa memperbaiki dan memperkuat amal perbuatan dan berlaku ridha terhadap apa yang terjadi biar bagaimanapun corak dan warnanya. Pengertian seperti itu tidaklah tepat, sebab yang dinamakan sabar adalah menghadapi cobaan dengan cara yang baik dan berikhtiar mencari jalan keluar dengan cara yang baik pula dan mempunyai kemauan yang keras, keimanan dan keyakinan (istiqomah).
Firman Allah:
….إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَاب
“…. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Dilihat dari bentuknya, sabar itu terbagi dua macam yaitu:
1. Sabar dalam menghadapi cobaan yang bersifat jasmaniah (fisik)
2. Sabar dalam menghadapi cobaan yang bersifat rohaniah, yang terbagi beberapa macam:
a. Sabar menahan hawa nafsu
b. Teguh hati menahan musibah
c. Menahan diri dari kemewahan di waktu kaya
d. Sabar dalam perjuangan atau peperangan
e. Menahan diri dari kemarahan
f. Menahan diri dan memelihara rahasia
g. Menahan diri dan lapang dada dalam menghadapi lawan
h. Zuhud yaitu menahan diri dari daya tarik dunia dalam usaha untuk akhirat
i. Qana’ah yaitu menahan diri dari hidup berlebih-lebihan.
Apakah sabar itu ada batasnya?
Mungkin selama ini masih saja kita memperhitungkan tingkat kesabaran yang kita miliki atas ujian yang menimpa diri kita. Kita masih seringkali mengeluh dan mempersempit hati kita, bahwa kita menganggap hati ini memiliki kapasitas kesabaran tertentu. Hanya saja kita sedikit kurang sabar padahal mungkin saja kita hamper melewati ujian tersebut. Apakah sampai sudah batas kesabaran kita? Atau kita sabar sekedar terucap di lisan saja sedangkan hati bicara lain. Hati kita mengatakan bahwa “sabar itu ada batasnya”, ini adalah pemahaman yang sangat fatal. Karena dengan pemahaman seperti ini akan menyebabkan hati menjadi lemah, rapuh, putus asa tidak akan tegar menerima segala ujian atau musibah dari Allah yang akhirnya dapat mengakibatkan batin menjadi merana dan banyak orang akan lepas control dengan dalih bahwa “sabar ada batasnya”.
Kehidupan dunia ini adalah ujian yang harus dilalui oleh semua manusia, sabar adalah sarana untuk dapat lulus dari ujian tersebut agar menjadikan kita termasuk orang yang terbaik perbuatannya. Sebagaiman firman Allah dalam surah Al-Kahfi ayat 7:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً
“ Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
Sabar itu tidak hanya dilakukan ketika mendapat musibah saja namun juga harus dilakukan pada waktu mendapatkan kesenangan. Karena ujian Allah itu tidak hanya terdapat dalam kesusahan saja, namun terdapat juga dalam kesenganan, kebanyakan orang justru lalai dalam menjalankan kesabaran ketika mendapat kesenanganan.
Membatasi sabar berarti membatasi pahala yang akan diberikan Allah, karena pahala dari sifat sabar tiada batasnya, sebagaiman firman Allah dalam surah Az-Zumar ayat 10:
…..إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
“…. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Allah berfirman dalam hadits Qudsi:
اذاوجهت الى عبد من عبيدي مصيبة في بدنه اوماله اوولد,ثم استقبل ذالك بصبر جميل استحييت منه يوم القيامة ان انصب له ميزانا او انشر له ديوانا
“apabila lah Kubebankan kemalangan (bencana) kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian ia menerimanya dengan sabar yang sempurna, Aku enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat ataumembuka catatan amalannya baginya” (HQR al-Qudla’I, ad-Dailami dan al-Hakimut-Turmudzi)
Jadi, sabar itu tidak ada batasnya. Semakin kita sabar semakin besar pahala yang dapat kita raih, dan semakin kita bersabar kita akan memperoleh kemudahan dalam menghadapi sebuah masalah dan kita juga akan merasakan sebuah ketenangan dan ketentraman pada saat kita berhadapan dengan suatu permasalahan.
Sumber Bacaan:
1. Tafsir Qur’an per Kata, DR. Ahmad Matta, MA, penerbit Maghfirah Pustaka, 2009
2. Tarjamah Riadhus Shalihin I , Salim Bahreisy, Penerbit PT. Al-Ma’arif Bandung,1985
3. Hadits Qudsi, K.H.M Ali Usman-H.A.A Dahlan-Prof.DR.H.M.D.Dahlan penerbit CV.Diponegoro, Bandung,1991
4. Insanshalih.blogspot.com/2011
*)Mahasiswa Kelas Khusus STAI Darussalam Martapura,Semester 1 Tahun 2011/2012
Tugas Mandiri Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen Pengampu Drs. H. Ainani Aswad, M.Ag
How to Make Money with the Work-Tome Career - Work-Tome
BalasHapusThis is a fantastic way to make money worrione from หารายได้เสริม work-to-life with the Work-Tome kadangpintar Career. Read about working-to-life in the world
Blackjack Casino – $15 Bonus + 125 Spins - JCM Hub
BalasHapusIf you are not at the live blackjack table, 충청남도 출장마사지 you can always play blackjack with a live dealer. 경기도 출장안마 Live Blackjack 영주 출장안마 is an excellent option 부산광역 출장마사지 for the 원주 출장마사지 table and